Adapun jenis-jenis perpatahan yang dapat terjadi pada spesimen uji dalam pengujian impak antara lain :
1. Patah ulet (Ductile Fracture) Patah ulet adalah patahan disertai perubahan bentuk plastis (plastis deformation).
Secara makroskopis, ciri-ciri patah ulet antara lain :
- Terjadi deformasi plastis yang cukup besar sebelum patah
- Bidang geser (shear lip) biasanya tampak atau diketemukan pada akhir patahan
- Permukaan patahan berserat (fibrous) atau silky texture, tergantung pada jenis material
- Penampang melintang di daerah patahan biasanya berkurang karena pengecilan penipisan (necking)
- Pertumbuhan retak berjalan lambat
2. Patah Getas (Brittle fracture)
Patah rapuh terjadi apabila material logam pada saat patah tidak mengalami perubahan bentuk plastis atau pengecilan penampang. Secara makroskopis, ciri-ciri patah rapuh antara lain :
- Tidak ada atau terjadi sedikit deformasi plastis
- Permukaan patahan umumnya datar dan tegak lurus terhadap permukaan komponen
- Struktur patahan bentuk granular atau kristalin dan merefisikan cahaya Retak tumbuh/menjalar cepat, dan sering disertai suara keras.